Padang Pariaman – (JMG) Diduga Tak Bermanfaat !!! Kegiatan belanja alat untuk kantor dalam Percetakan 2.400 buah buku Panduan Kesehatan dilingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman tahun 2024 menimbulkan pertanyaan diberbagai pihak.
Karena, Ribuan buah buku Panduan Kesehatan tersebut dicetak, menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) non pisik tahun 2024 senilai lebih kurang Rp 180 Juta, namun kesannya tidak bermanfaat (mubazir).
Entah apa sebabnya ribuan buku Panduan kesehatan tersebut tidak kunjung dibagikan setelah Suhatri Bour kalah dalam Pilkada serentak Kabupaten Padang Pariaman yang telah dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024 kemaren.
Kegiatan Percetakan buku Panduan Kesehatan bergambar Bupati Padang Pariaman Suhatri Bour beserta isteri sesuai kontrak nomor 042/ SPK/ Dinkes/Kesmas/E-Catalogue/IX/2024 tertanggal 10 September 2024 di bawah naungan PLT Kadis Kesehatan insial A dan PPK insial EM, sempat di protes keras oleh PPTK insial SH.

Menurut sumber akurat tim JMG, pasca tayangnya Pemberitaan JMG sebelumnya (18/9/2024) dengan judul ,”Buku Panduan Kemenkes Di Sulap di Padang Pariaman”.
Telah sering terjadi pergesekan saling tuduh menuduh sesama ASN atas kebijakan Percetakan ribuan buku Panduan Kesehatan yang ditempel dengan foto Suhatri Bour beserta isteri.
Selanjutnya sumber juga menyebutkan, Oknum PPTK inisial SH sudah mengingatkan untuk tidak menampilkan foto Suhatri Bour beserta isteri karena berdekatan memasuki tahun politik. Namun saran tersebut terkesan tidak dihiraukan oleh oknum PPK inisial EM beserta PLT Kadis Kesehatan saat itu insial A.
Lebih kurang dari 2400 buah buku Panduan Kesehatan bergambarkan Bupati Padang Pariaman Suhatri Bour beserta isteri akan diserahkan kepada 25 Puskesmas di wilayah Kabupaten Padang Pariaman. Akan tetapi karena sesuatu hal penyerahan buku tersebut dihentikan alias ditahan karena diduga berbau politik praktis. “Pilkada telah Selesai, buku panduan kesehatan tersebut tidak kunjung dibagikan kepada Kader, Apakah mungkin nanti Bupati terpilih yang akan menyerahkan buku tersebut,” kata sumber lagi ( 13/2).
Karena tidak kunjung mendapatkan informasi yang jelas dimana keberadaan ribuan buah buku Panduan Kesehatan tersebut, tim JMG mendatangi salah satu Puskesmas di wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Menurut keterangan Salah seorang Kepala Puskesmas yang tidak bersedia dituliskan namanya mengatakan, Buku tersebut ada disini, memang buku ini ditarik kembali karena sesuatu hal, namun karena perintah, ya kami simpan dulu disini.
“Buku Panduan Kesehatan tersebut ada disini Pak dan ini perintah Pimpinan untuk menyimpan disini dan Perintah penyerahan juga belum ada, makanya buku ini berada disini “Kata salah seorang Kepala Puskesmas yang tidak bersedia dituliskan namanya, Rabu (8/1).
Polemik buku Panduan Kesehatan yang tak kunjung dibagikan kepada Kader mendapatkan Sorotan pedas dari Salah seorang tokoh masyarakat Kabupaten Padang Pariaman sebuat saja Am (66th) menurutnya “ini pekerjaan yang mubazir tanpa perencanaan yang matang dalam pengelolaan keuangan Negara (10/2)”.
Buku Panduan Kesehatan ini sangat bermanfaat untuk membantu Kader dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, mengapa di tumpuk di beberapa Puskesmas, seharusnya setelah Suhatri Bour kalah dalam Pilkada kemaren buku tersebut harus segera dibagikan kepada Kader. Kenapa belum juga dibagikan “sambungnya .
PLT Kadis Kesehatan saat itu dan PPK dalam pengadaan percetakan Ribuan buku tersebut harus bertanggung jawab, karena menyangkut pengelolaan keuangan Negara. Kita berharap kepada Aparat Penegak Hukum (APH) beserta pihak terkait seperti BPK dapat mengaudit kembali kegiatan percetakan buku Panduan Kesehatan tersebut, kata AM kepada JMG ( HERI).













