Padang Pariaman, (JMG) – Pembangunan gedung asrama C Polteknik Pelayaran Sumatera Barat yang terletak di Ketaping Kabupaten Padang Pariaman terancam putus kontrak. Pasalnya hingga saat ini diperkirakan bobot pekerjaan belum mencapai 50 persen.
Berdasarkan pantauan JMG beberapa waktu lalu, proyek yang dikerjakan PT. Pulau Bintan Bestari itu terlihat memang belum selesai. Dinding gedung belum terpasang semuanya. Dan terlihat pekerjaan masih sibuk mengerjakan pemasangan dinding.
Berdasarkan informasi yg didapat JMG, proyek dengan nilai kontrak Rp. 36 M itu dikerjakan oleh Johan Wahyudi. Anehnya, saat JMG kelokasi dan menanyakan Johan Wahyudi, menurut salah seorang pekerja, Johan jarang ke lokasi proyek.
” Pak Johan jarang kesini. Disini biasanya ada Pak Aang atau pak Upang selaku perpanjangan tangan Pak Johan”, ujar pekerja tersebut.
JMG pun mencoba konfirmasi ke PPK. Namun sayangnya, PPK sedang tidak berada di tempat.
Hermansyah dari LP-KPK Sumbar yang ikut ke lokasi proyek bersama JMG mengungkapkan bahwa berdasarkan pantauan dilapangan proyek tersebut tidak akan selesai akhir tahun 2024 ini. Sebab hingga akhir November 2024 saja bobot pekerjaannya hanya sekitar 50 persen paling banyak. Sementara waktu pelaksanaan hanya tinggal sebulan lagi.
” Kami meragukan proyek ini akan selesai sampai akhir tahun 2024. Kami akan pantau terus proyek ini. Apabila tidak selesai sampai akhir tahun, maka perusahaan kontraktornya harus siap-siap untuk di blacklist dan kami akan laporkan ke Aparat Penegak Hukum”, tandasnya. (Tim)











